Cara Mengatur Keuangan Setelah Resign

Resign merupakan salah satu keputusan yang sebaiknya tidak diambil secara asal-asalan begitu saja. Terlebih jika kamu belum memiliki persiapan keuangan yang matang. Memutuskan resign karena alasan bosan tentunya memberikan dampak yang sangat besar dalam keuangan. Kamu yang biasanya mendapatkan pemasukan setiap bulan, tiba-tiba tidak memiliki pemasukan tentunya harus menyesuaikan terlebih dahulu.
Ini berbeda untuk kamu yang memang sudah memiliki rencana matang sebelum memutuskan resign. Apabila memang sudah memiliki keputusan yang matang, tentunya resign bukanlah sebuah masalah. Dalam hal ini, penting untuk memiliki rencana serta mengelola keuangan sebelum memutuskan untuk resign.
Langkah Mengelola Keuangan setelah Resign
-
Persiapan Keuangan
Pengelolaan keuangan yang baik sebelum resign memungkinkan Anda untuk mempersiapkan diri secara finansial untuk masa depan yang tidak menentu setelah meninggalkan pekerjaan. Anda perlu memastikan bahwa Anda memiliki cadangan dana yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tagihan rutin, dan biaya hidup selama mencari pekerjaan baru atau menjalani periode transisi.
-
Pengaturan Anggaran
Dengan melakukan pengelolaan keuangan sebelum resign, Anda dapat mengatur anggaran dengan bijak untuk memastikan bahwa pengeluaran Anda tidak melebihi pendapatan yang tersedia. Ini membantu Anda menjaga stabilitas keuangan dan mencegah masalah keuangan yang tidak diinginkan selama masa transisi.
-
Pembayaran Utang
Jika Anda memiliki utang, adalah penting untuk mengelola keuangan Anda sehingga Anda dapat membayar hutang dengan tepat waktu. Memiliki pembayaran utang yang teratur akan membantu mempertahankan catatan kredit yang baik dan mencegah masalah keuangan lebih lanjut di masa depan.
-
Perencanaan Dana Pensiun
Jika Anda memiliki dana pensiun yang diinvestasikan melalui program pensiun perusahaan, Anda perlu mempertimbangkan opsi yang tersedia untuk dana pensiun tersebut setelah mengundurkan diri. Mengelola keuangan Anda dengan baik memungkinkan Anda membuat rencana yang tepat untuk dana pensiun Anda dan memastikan bahwa dana tersebut diurus dengan bijaksana.
-
Jaminan Kesehatan
Pengelolaan keuangan sebelum resign juga memungkinkan Anda untuk mengatur jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan yang sesuai setelah Anda meninggalkan pekerjaan. Ini penting untuk melindungi diri Anda dan keluarga Anda dari risiko kesehatan yang tidak terduga.
-
Evaluasi Keputusan Keuangan
Saat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, pengelolaan keuangan yang baik memungkinkan Anda untuk secara objektif mengevaluasi keputusan keuangan Anda. Anda dapat mengevaluasi keadaan keuangan Anda secara keseluruhan, termasuk aset, utang, dan sumber pendapatan, untuk memastikan bahwa keputusan untuk resign merupakan langkah yang masuk akal dari segi keuangan.
-
Masa Transisi yang Lebih Lancar
Dengan melakukan pengelolaan keuangan yang matang, Anda dapat mengalami masa transisi yang lebih lancar setelah mengundurkan diri. Anda memiliki kendali yang lebih baik atas keuangan Anda dan dapat menghadapi perubahan dengan lebih percaya diri.
Pengelolaan keuangan yang baik sebelum resign membantu memastikan stabilitas keuangan Anda selama periode transisi. Ini memungkinkan Anda untuk mengatasi tantangan keuangan yang mungkin muncul dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk masa depan.
Tips Atur Keuangan setelah Resign
Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan, penting untuk mengatur keuangan dengan bijaksana agar dapat mengelola keuangan Anda selama masa transisi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatur keuangan setelah resign.
-
Buat Rencana Anggaran
Mulailah dengan membuat rencana anggaran yang jelas untuk memastikan bahwa pengeluaran Anda tidak melebihi pendapatan yang tersedia. Identifikasi pengeluaran yang penting dan prioritaskan kebutuhan dasar seperti tagihan rutin, makanan, transportasi, dan tempat tinggal. Sesuaikan pengeluaran diskresioner (misalnya hiburan atau mewah) sesuai dengan keadaan keuangan Anda.
-
Periksa Dana Darurat
Pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk menghadapi keadaan darurat atau tidak adanya pendapatan selama beberapa bulan. Dana darurat idealnya setara dengan 3-6 bulan pengeluaran rutin. Jika belum memiliki dana darurat yang mencukupi, prioritaskan menabung untuk membangun cadangan dana darurat tersebut.
-
Evaluasi Pengeluaran
Periksa kembali pengeluaran Anda dan identifikasi area di mana Anda dapat mengurangi pengeluaran. Tinjau langganan, kebiasaan belanja, atau pengeluaran yang tidak perlu. Hindari pengeluaran yang tidak mendesak dan fokuslah pada kebutuhan yang lebih penting.
-
Cari Sumber Pendapatan Tambahan
Jika memungkinkan, pertimbangkan mencari sumber pendapatan tambahan selama masa transisi. Misalnya, Anda bisa mencari pekerjaan paruh waktu, menjadi freelancer, atau menjalankan bisnis sampingan untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan keuangan dan menjaga kelancaran arus kas.
-
Prioritaskan Utang
Jika Anda memiliki utang, prioritaskan pembayaran utang sesuai dengan prioritas dan kemampuan keuangan Anda. Tetap bayarlah setidaknya jumlah minimum yang diwajibkan untuk menjaga catatan kredit yang baik dan hindari denda atau bunga yang tinggi. Jika memungkinkan, pertimbangkan strategi pembayaran utang yang efektif, seperti metode salju salju (snowball) atau salju avalanche (avalanche).
-
Manfaatkan Program Pemerintah
Periksa apakah ada program atau bantuan pemerintah yang dapat membantu Anda selama masa transisi. Misalnya, program tunjangan pengangguran atau program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja. Manfaatkan sumber daya yang ada untuk mendukung situasi keuangan Anda.